PADA TITIK ITU KEMBALI TERULANG PADA HAL YANG TELAH
DISAMPAIKAN
Diwaktu itu awan berjalan perlahan dengan pasti,
sedikit berubah arah ketika angin membelokkan arah, namun rasa tetap berkumpul
dengan tujuan pasti dengan jatuhnya hujan membasahi bumi. Ruangan dan dinding
bisu menjadi penutup kata indah dan berpalingnya muka pada tapak kaki
melangkah. Diwaktu itu masih pagi dengan terangnya sinar matahari membagi,
semua masih berseri dengan senyum merekah dan sedikit berbagi mengumbar kata
karena malu akan diri yang belum pasti. Diwaktu itu berkumpul ide dan pemikiran
yang terbang dan terangkai pada kesepakatan yang sangat mudah untuk di iyakan.
Diwaktu itu semua berlalu dengan keceriaan bak bunga kembali semerbak dan
dikelilingi kumbang jantan dengan ratusan rayuan untuk menaklukkan. Diwaktu itu
adalah hal yang terbaik dari berputarnya bumi mencari jawaban dan kembali
ketitik pasti pada tingginya hari menuntut semua tuk kembali. Diwaktu itu
adalah perjumpaan yang diawali dengan perpisahan dengan kewajiban bercerita
pada kisah yang tidak seharusnya diulang atas kesalahan yang telah disampaikan…
Semua diberi waktu dengan rentangan pasti untuk
kembali mencari dan menguji ketetapan hati. Semua kembali dengan ide kelabu
yang berubah karena waktu selalu merayu dan bertambahnya hari pada dekatnya
jadwal yang akan berlalu. Semua seharusnya mudah karena cinta akan hari takkan
pernah berubah, tetap sama dengan pastinya kembali hari pada esok dengan
sinaranya. Ketika kaca mata itu dibuka terbuktilah semua sangat mudah seperti
ketika burung berbicara walaupun maknanya dapat diartikan dengan berbagai cara.
Semua dapat di submit hanya dengan menekan tombol keinginan hati dan mendelet
pada keraguan tangan menunjuk pada hal yang tak pasti. Sangat sederhana
walaupun memerlukan tahapan kembalinya keinginan akan banyaknya maksud dalam
mencapai satu arti. Ketetapan dalam menikmati hari berlari dan kesungguhan
dalam menekuni menjadi jawaban sederhana terhadap hasil akhir yang diinggini…
Diawali dengan hitam putihnya hari…diawali dengan
sebahagiaan berseragam sesuka hati…semua diam duduk mencermati intruksi yang
kembali dibagi. Satu satu panggilan hati mulai diuji dengan teliti dan penuh
dedukasi, sederhana dan kadang diluar target rencana semula…mudah, kacau, galau
bahkan pecah menjadi kepingan kesedihan mendalam menusuk diri. Terselubung luka
hati pada sebahagiaan karena bintang tak seindah menyinari, sesal kembali
memanggil sukma hati dan berteriak membentak dengan sunyi. Diri tak dapat
mengeluarkan keindahan naluri, tertutup rapi karena sahabat menjadi bagian hati
yang tak terganti, menggadaikan proses hidup berlari demi sebuah arti perteman
yang belum tentu menjadi pendorong lajunya diri mendaki Hasrat hati. Pelajaran
ini masih disini, masih sejauh ini, belum dapat memaknai sebenar arti
tersembunyi dalam hikmah ketentuan masa depan yang pasti. Masih disini dengan
jangkauan sederhana memprospek diri, masih harus dimaklumi, di iringi dengan
penuh kasih hingga sampai pada finish akhir terbentuknya diri…
Di awali dengan hitam dan putihnya hari…sebahagiaan
mulai berlari dengan ritme pasti…langkah kaki diikuti dengan naluri terencana
dan sederhana. Menyikap tabir tersembunyi dengan keelokan nada yang sedikit
tersembunyi, kadang diiringi dengan gaya serta rupa bak pelangi. Sangat
sederhana namun tertip mengikuti rambu dan pesan yang telah dibagi. Etika dalam
mengikuti dan niat hati mengatakan bahwa ini hanya sekali dan tak perlu di
ulangi sebagai pesta terbaik dan tak tertandingi. Ruangan bisu menjadi saksi
dan sejarah pada prosesnya dengan sesekali berkata dan bersendung…ini adalah
yang terbaik walaupun masih sederhana…ini adalah yang terindah walaupun masih
banyak rumput hijau diluar sana…ini adalah sebuah pesta luar biasa walaupun di
sana masih ada serupa. Proses ini akan menjadi kebiasaan dan menurunkan
karakter unggul dalam lompatan terbaik meraih sesuatu yang belum tentu pasti
namun dapat dijadikan menjadi sebuah titik sejarah pada masa nanti…
By ruei
0 Comments