BUAT KAMU YANG SELALU
BERKUTAT DENGAN BUKU
Hei kamu...ya kamu yang
selalu berusaha ketemu dengan ku. Bagaimana hari-harimu, masih membahas tentang
itu, sepertinya selalu, karena aku akan pertanyakan itu, bukan hanya aku mereka
juga akan lakukan hal yang sama dengan mu ataupun dengan mereka.Itu merupakan
vitamin buat mu, energi terindah buatmu, ambil dan minumlah sebanyak yang kamu
mau. Hei bagaimana kabarmu, kembali dipertanyakan kalimat itu…masih berupaya
merayu waktuku, masih berupaya meminta jadwal tidak terencanaku…masih berupaya
menyelesaikan tugas muliamu, sepertinya tidak seperti itu, upayamu hanya sebuah
acting tertinggal dan berusaha kembali mencari penontonmu. Carilah energi
dengan caramu, kuatkan caramu melangkah dengan melihat setiap Gerakan tak
teratur pada kacaunya nafasmu…
Sudahkah engkau meminumnya hari ini, kalau sudah, kamun pasti paham
pertanyaanku, paham dalam setiap arahanku, paham dalam setiap tahapan dan
metode dalam penyelesaian tugas mu, bukan tugasku, cam kan itu dengan penuh
dalam sanubarimu. Kamu dapat menambahkan minuman lain plus makanan
energimu, semuanya tersedia jika kamu mau. Sudahkah kamu menemukan energi
terlarang, sudahkah kamu mengatur ritme detak jantungmu, apakah kamu benar
benar paham dengan arah jelas dengan peta baru dalam setiap kali dijamu. Pandaikah
kamu membaca arah peta dan pola kompas sebagai penunjuk jalanmu, kenapa selalu
membisu dan tersenyum pada setiap jamuanmu dan kembali hilang dalam waktu yang
tak tentu. Sudahkah kamu mencoba berbagi pada rumpun bambu lainya yang tinggi melambai
meminta bagian dari deritamu…mencoba menambah energi baru sebagai lokomotif
penggerak mimpimu…
Semakin banyak energimu, maka akan semakin cepat gerak langkahmu,
semakin cepat ketikan jemarimu dan akan semakin banyak lembaran yang kamu susun
dengan rapi. Apakah itu sudah melengkapi semua ketentuan dihatimu, jawabanya
adalah belum, satu lagi sahabatku...kamu harus melatih kesabaran dan ritme mu,
jadwalku tak sepertimu, si pemburu buku bukan hanya dirimu, mereka ada, mereka
sebahagian, mereka ada yang lebih kuat darimu dan bahkan ada yang lemah hingga
tak butuh diriku. Pilihanmu beribu namun sesungguhnya hanya satu. Pelajaranmu sesungguhnya
beratus pada mereka yang kalah akan lemahnya hati menjadi satu. Kompetensimu lemah
dan hancur dengan lalainya mengatur ritme hati berujar pada berpuluh gaya
bahasamu…hariku semakin sempit pada arah dan target yang memintaku, waktuku berkurang
pada kesempatan yang tak mesti dibagi untukmu…pahamilah dengan kekuatan lemah
hatimu membaca, sadarilah dengan linkunganmu yang selalu menjadi layar berjalan
yang bercerita…kembalilah ke susunan buku yang tercatat dengan sempurna
berdasarkan arah dan petunjuk sebagai referensinya…
Pandai-pandailah membawa rak bukumu, karena mereka tidak satu, mereka
tersusun dengan rapi disetiap slot sempit yang terhimpit satu demi satu. Aku
tak butuh kualitas rakmu, yang kumau hanya ritme energimu yang terkendali.
Biarkan mereka keluar satu demi satu dan menyapaku. Menyapaku dengan bahasa
ibu, bahasa dimana relung kalbu di pagari adab setiamu. Pahamilah ini semua
menjadi bagian terpenting dalam merangkai cita citamu. Sadarilah bahwa ini
merupakan keharusan bagimu dan mereka akan maksud tujuanmu. Bisakah kamu konsisten
dengan susunan rak bukumu, langkahkan lah kakimu satu persatu dengan ritme terstuktur
hingga menjadi kebiasaan alam sadarmu. Aturlah kebiasaan Bahasa tubuhmu
walaupun melawan dengan kebiasaan terdahulumu. Rendahkanlah Bahasa dan nadamu
dan bersahabatlah dengan dunia baru mu yang sesungguhnya itu adalah aku. Aku bisa menjadi kamu dan kamupun pada akhinya akan sepertiku…
by Ruei
3 Comments
Baguss komiknya
ReplyDeleteTerimakasih, ini semua adalah cerita sebenarnya. Hal-hal yang terjadi di formulasikan dalam sebuah tulisan
ReplyDeleteKeajaiban akan muncul ketika ihklas menerima pada maksimal kaki melangkah
ReplyDelete