Header Ads Widget

Responsive Advertisement

KETIKA BERTEMU KAMU..KAMU..KAMU..KAMU..SEMUA MENJADI BIRU

 

INSPIRASI


KETIKA BERTEMU KAMU..KAMU..KAMU..KAMU..SEMUA MENJADI BIRU

 

Semua serba sederhana dalam sikap dan Tangguh dalam berbuat…semua tak kelihatan bila dipandang namun sangat terasa jika di ungkap…semua hilang dalam kelam kabut tak  bersahabat dan begitu bercahaya ketika semua lari mencari selamat…semua masih seperti dahulu ketika kapal berlobang dan sedikit keram dengan kaki terlatih mencoba mencapai tepian…semua seperti penyelamat dan tembok lembut untuk bersandar dalam keluh kesah hati terluka ketika awan mulai mencari oposisi menunjukan jati diri kalau mereka belum bertaubat…semua seperti deru ombak yang dapat menghentikan laju deras air tak terarah dan kadang merayu dengan lugu dan kadang juga membuat malu…semua masih dengan senyum polos mengoda hati dan tertawa lepas sebagai bukti kalau kita masih ingat akan sebuah mimpi…semua masih seperti dahulu ketika masa lalu di konversi ke pandangan berlalu dan yakin akan tertempuh dengan arah angin berlari diatas lautan biru…

 

Satu satu mulai merayu…satu satu mulai menceritakan…satu satu mulai membuktikan apakah semua ini akan berjalan dengan rute dan petunjuk arah dalam setiap simpangan. Data dan cerita mulai di ukur dengan ketinggian rindu hati dalam mengingat sayang yang pernah di buang dan kembali dikumpulkan dengan harapan untuk tetap diingat dan dikenang…perasaan dan kesan kembali di lemparkan dalam kelam lautan dan hilang dihening malam namun tersentak pada kisah senang ataupun malang yang memaksa untuk tetap diingat jika kita pernah gituan…pembuktian akan kejadian dengan delik aduan perasaan yang tertekan dan terkesan menjadi putusan akan sesungguhnya hati ini pernah perjuang dalam perang dilema hati untuk memilih diam atau mulai menunjukan telunjuk jari tangan sebagai bentuk penegasan…

 

Pembahasan tak pernah habis dengan semua kesan akan waktu terus berjalan mundur jauh kebelakang dan kembali melihat peta arah sebagai penyeimbang…perdebatan dengan kelapangan hati menerima semua masukkan menjadi penenang dikala hari panas menembus rongga kesabaran yang sedikit bergembira karena kantong dalam kesan sebagai juragan…sebahagian tetap tenang dengan derita hati yang kering dengan kasih dan sayang akan hilangnya cahaya pelembut kesucian yang ternoda dengan angkuh diri memaksa untuk selalu untuk menang…sebahagian malah terinspirasi pada suasana tenang walaupun ribut kelingga menerima desingan peluru suara yang tak mampan pada kosentrasi hanya pada satu tujuan…yang pasti sebahagiannya lagi mencoba meresapi setiap masukan dan mencoba mengenang setiap hal yang terjadi dahulu dan melihat rambu rambu jalan yang dicoba dilanggar oleh kesan hati yang selalu bertanggung jawab akan sejarah yang telah berobah dan terus berkembang.

 

Bisakah semua masih seperti ini sampai semua kembali ketepian hati yang sangat mudah lalai dalam mengikat tujuan hakiki…bisakah semua ini bisa kembali duduk Bersama dengan rendah hati ketika semua mulai menjauh dengan peduli diri untuk mencoba berlari dan mengembangakan sayap sebagai bentuk ekspresi diri…bisakah semua ini menjadi landasan bagi setiap diri dalam menatap jauh kedepan sebagai langkah tangan dan deru kaki melambai dan memanggil mereka untuk kembali pulang pada perubahan tujuan yang telah disepakati…bisakah kamu, dia, kamu dan kita untuk menjadi pembeda dengan tidak pernah berharap akan pujian dan selalu menerima keluh dan kesah basah nan  tak indah…bisakah ini semua menjadi sejarah dan tercatat dalam kenang bintang yang selalu bersinar terang walaupun siang datang menjemput dan memaksa pulang…bisakah kita akan menjadi sesuatu ketika bertemu kamu…kamu…kamu…kamu…dan semua menjadi energi biru dalam berlayar dalam kehidupan deru ombak tak bersahabat walapun sesungguhnya adalah sebuah pengingat akan titik dimana kita akan kembali bertemu dan kembali merayu akan masa hebat terdahulu...

 

By Ruei

 

Post a Comment

0 Comments