BELUM JADI SUDAH PUTUS
Ketika
dia mulai mendekat...ketika dia mulai merapat dan yang pasti ketika dia mulai
memiliki hasrat, hasrat untuk dimengerti, untuk dipahami...hasrat untuk
disepakati akan hal hal yang tidak perlu dibicarakan, kadang juga tidak perlu
untuk mengangguk sebagai tanda mendungnya hari dan dipastikan akan turun hujan.
ketika semua pertanda tidak perlu dijawab dan tak perlu penjelasanya, maka dunia
itu sudah berubah…ketika semua diam membisu dan tak satukata pun memaksa malam
berganti siang, maka duduk termenungpun menjadi sebuah sahabat sejati…ketika
angin malam pun sudah menjadi ruang rindu dalam menyapa hati kosong yang tak
menentu, maka kamu mungkin bukan lagi dia yang akan dirindu…ketika semua hanya
menjadi jika atau pun mungkin, maka semua menjadi hilang dan mungkin akan terbuang
dalam sebuah mimpi malam Panjang…mungkin selamanya akan hilang ataupun hanya
menjadi bungga Pelepas kesah dunia yang sedikit membosankan…
Tumpukan
air diatas daun akan tetap tenang menunggu sampai ada angin yang mencoba
menggoyang dahan, pelan dan perlahan hingga air pun jatuh berlinang
membasahi dahan...kadang juga terjatuh langsung ke lubuk dan mengalir mengikuti
arah air untuk mencari sumber yang tergenang. Pillihanya bermacam-macam,
tergantung kuatnya dan lemahnya air bertahan di daun, sedangkan angin memiliki
banyak pilihan memanuver seperti pesawat terbang. Umpama seperti air yang terbuang
ataupun mencari sumber untuk berbagi keluh dan kesah panasnya dunia yang belum
juga malam…ataupun manisnya gula yang menanti semut datang dengan tenang dan
berbaris berbagi makna kesenangan…siang adalah sebuah proses Panjang dengan
berputarnya hati pada satu tujuan yang dinanti…malam akan menjadi istirahat
yang kelam dengan mimpi akan keinginan hati akan bersamamu…
Apakah
harus di sepakati...apakah harus dianggukkan...apakah harus mesti turun hujan
atau apakah air harus mengalir dan tergenang hingga terbuang ke dalam
liang-liang dan terus mengalir menuju tepian jurang, mungkin tak dalam...atau
mungkin juga tak berkesan hingga hilang dan dicampakkan oleh panasnya siang. Apakah
harus memberi tanda dalam mimpi Panjang untuk menandakan hati sudah menerima air
yang mengalir tak tentu dan terdampar pada sebuah genangan…apakah malam juga
harus menambah kesan dengan berkirim salam lewat pesan sunyi sebagai bentuk
hati sudah mulai goyang diterpa angin sayang…apakah pertanda menjadi sebuah
ketentuan untuk air memerlukan surat jalan mencari jalan pulang…apakah pelangi
sebagai tanda jika sumeringah hati yang lagi senang dan menunggu semut untuk dating…apakah
semua ini harus dilakukan jika ternyata hati malah mencari dunia lain yang tak
biasa dengan berputarnya jam seiring arah jarum jam…
Atau
katanya lihat kondisi...lihat situasi...atau melihat peta kualisi dan mungkin
menanti pertanda untuk direstui…semuanya tidak ada jawaban yang pasti, namun
ingatlah satu hal…menjadi yang sejati adalah dengan berani...berani mengatakan
dan mengambil peran dan kemudian menerima segala konsekuensi apapun yang akan
terjadi. Mengambil pilihan dengan berdiskusi dengan memberi arah dan petunjuk
jalan air mengalir pada titik tujuan…memberi peringatan pad angin yang selalu
berjalan sembarangan dengan sedikit rayuan lebih baik dari pada hanya duduk
diam dan menganggukan kepala dengan seribu makna…peta koalisi bukanlah hal
pasti, itu hanya sebuah drama diskusi yang akan melukai hati…melihat situasi
bukanlah hal yang mesti, karena hujan dating tak pernah berkabar dan memilih…konsekuensi
hati lebih baik dengan merasakan desakan hati berkata pada ribuan pelangi
dengan berani pada hanya satu warna yang disukai…
By
Ruei
1 Comments
Mantul pak. Mantap betul
ReplyDelete