Header Ads Widget

Responsive Advertisement

BELUM JADI SUDAH PUTUS

PENGEMBANGAN DIRI

BELUM JADI SUDAH PUTUS

 

Ketika dia mulai mendekat...ketika dia mulai merapat dan yang pasti ketika dia mulai memiliki hasrat, hasrat untuk dimengerti, untuk dipahami...hasrat untuk disepakati akan hal hal yang tidak perlu dibicarakan, kadang juga tidak perlu untuk mengangguk sebagai tanda mendungnya hari dan dipastikan akan turun hujan. ketika semua pertanda tidak perlu dijawab dan tak perlu penjelasanya, maka dunia itu sudah berubah…ketika semua diam membisu dan tak satukata pun memaksa malam berganti siang, maka duduk termenungpun menjadi sebuah sahabat sejati…ketika angin malam pun sudah menjadi ruang rindu dalam menyapa hati kosong yang tak menentu, maka kamu mungkin bukan lagi dia yang akan dirindu…ketika semua hanya menjadi jika atau pun mungkin, maka semua menjadi hilang dan mungkin akan terbuang dalam sebuah mimpi malam Panjang…mungkin selamanya akan hilang ataupun hanya menjadi bungga Pelepas kesah dunia yang sedikit membosankan…

 

Tumpukan air diatas daun akan tetap tenang menunggu sampai ada angin yang mencoba menggoyang dahan, pelan dan perlahan hingga air pun jatuh berlinang membasahi dahan...kadang juga terjatuh langsung ke lubuk dan mengalir mengikuti arah air untuk mencari sumber yang tergenang. Pillihanya bermacam-macam, tergantung kuatnya dan lemahnya air bertahan di daun, sedangkan angin memiliki banyak pilihan memanuver seperti pesawat terbang. Umpama seperti air yang terbuang ataupun mencari sumber untuk berbagi keluh dan kesah panasnya dunia yang belum juga malam…ataupun manisnya gula yang menanti semut datang dengan tenang dan berbaris berbagi makna kesenangan…siang adalah sebuah proses Panjang dengan berputarnya hati pada satu tujuan yang dinanti…malam akan menjadi istirahat yang kelam dengan mimpi akan keinginan hati akan bersamamu…

 

Apakah harus di sepakati...apakah harus dianggukkan...apakah harus mesti turun hujan atau apakah air harus mengalir dan tergenang hingga terbuang ke dalam liang-liang dan terus mengalir menuju tepian jurang, mungkin tak dalam...atau mungkin juga tak berkesan hingga hilang dan dicampakkan oleh panasnya siang. Apakah harus memberi tanda dalam mimpi Panjang untuk menandakan hati sudah menerima air yang mengalir tak tentu dan terdampar pada sebuah genangan…apakah malam juga harus menambah kesan dengan berkirim salam lewat pesan sunyi sebagai bentuk hati sudah mulai goyang diterpa angin sayang…apakah pertanda menjadi sebuah ketentuan untuk air memerlukan surat jalan mencari jalan pulang…apakah pelangi sebagai tanda jika sumeringah hati yang lagi senang dan menunggu semut untuk dating…apakah semua ini harus dilakukan jika ternyata hati malah mencari dunia lain yang tak biasa dengan berputarnya jam seiring arah jarum jam…

 

Atau katanya lihat kondisi...lihat situasi...atau melihat peta kualisi dan mungkin menanti pertanda untuk direstui…semuanya tidak ada jawaban yang pasti, namun ingatlah satu hal…menjadi yang sejati adalah dengan berani...berani mengatakan dan mengambil peran dan kemudian menerima segala konsekuensi apapun yang akan terjadi. Mengambil pilihan dengan berdiskusi dengan memberi arah dan petunjuk jalan air mengalir pada titik tujuan…memberi peringatan pad angin yang selalu berjalan sembarangan dengan sedikit rayuan lebih baik dari pada hanya duduk diam dan menganggukan kepala dengan seribu makna…peta koalisi bukanlah hal pasti, itu hanya sebuah drama diskusi yang akan melukai hati…melihat situasi bukanlah hal yang mesti, karena hujan dating tak pernah berkabar dan memilih…konsekuensi hati lebih baik dengan merasakan desakan hati berkata pada ribuan pelangi dengan berani pada hanya satu warna yang disukai…

 

By Ruei

 

 

 

 

Post a Comment

1 Comments